Cina dan Hilangnya Dunia Kapitalisme dari Kacamata Minqi Li

Sub Artikel Kapitalisme Sebagai Sistem Dunia Tiga Layer Negara-negara Pertumbuhan Cina dalam Bingkai Negara Semi-periferi Tekanan Terhadap Akumulasi Kapital Tekanan Lingkungan Hidup Keberlanjutan Akumulasi Kapital Catatan-catatan Sebagian besar masyarakat di Indonesia tentunya sudah menyadari tentang kebangkitan kekuatan ekonomi Cina. Di pemberitaan-pemberitaan, beberapa politikus kerap mengeluarkan pernyataan tendensius tentang negara Tirai Bambu ini, entah itu menyangkut …

Di Dalam Tekanan Akumulasi Kapital: Mengenang Bima

"So as city swelled, uselessness was viewed as a necessary, if tragic, consequence of growth." -Richard Sennet. Daftar Isi Hantu ketidakbergunaanPeta dari Karl MarxBersiasat Bima cukup blak-blakan mengutarakan isi dapur tempatnya bekerja di salah satu media televisi Jakarta. Tempat kerjanya sedang tak menentu. Hampir sama dengan yang terjadi di perusahaan-perusahaan media massa di Indonesia, baik …

Catatan Tentang Perang Tani di Jerman Abad 16: Represi Terhadap Petani (1)

Sejarah masyarakat tak luput dari sejarah eksploitasi kerja dari satu kelas terhadap kelas lainnya. Pada era tatanan sosial kapitalisme seperti saat ini, eksploitasi kerja oleh kelas pemegang modal atau kapitalis terjadi terhadap kelas pekerja. Proses eksploitasi bisa berlangsung dari kelas pemegang modal terhadap kelas pekerja karena kapitalisme telah menciptakan suatu jaringan produksi komoditi besar. Dalam …

Tentang Kriminalitas

Memperhatikan kasus-kasus kriminal kerap memunculkan perenungan tersendiri mengenai sebab-sebab pemicunya. Apakah peristiwa kriminal itu memang akibat merosotnya moral seseorang ataukah lebih karena gejala tak beresnya lingkungan sosial dimana seseorang itu berada?  Suatu waktu, sekitar pertengahan 2012, aku pernah bertugas meliput di pengadilan Kota Bandung. Dari sekian jadwal persidangan yang ada hari itu, ada seorang pekerja …

Catatan tentang Marshall Green: Tegangan Diplomasi dengan Soekarno (1)

Judul: Dari Soekarno ke Soeharto, G 30 S PKI dari Kacamata Seorang Duta BesarJudul asli: Indonesia, Crisis and Transformation 1965-1968Penulis: Marshall GreenTerbit pertama kali: 1990Terbit di Indonesia: 1992 (Pustaka Utama Grafiti) Menarik membaca buku yang ditulis oleh Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Marshall Green, mengenai Indonesia yang saat itu berada di tengah kecamuk ‘perang …

Absurditas Pasar Tenaga Kerja (2)

Tulisan sebelumnya: Absurditas Pasar Tenaga Kerja (1) | Ruang Nalar Rasa Situasi pasar tenaga kerja muncul karena kebutuhan kapitalisme, yakni menjaga pasokan pencipta nilai-lebih. Dan sejauh menyangkut kapitalisme, ia beroperasi dengan cara yang sistematik. Maksud pengertian “beroperasi secara sistematik” di sini dipahami bahwa kapitalisme berlangsung secara sosial: keberlangsungannya melibatkan relasi dari banyak individu atau kelompok. …

Mitos Keharmonisan Pasar Bebas

Aku teringat beberapa perbincangan tentang pasar bebas beberapa waktu lalu. Tentang bagaimana doktrin yang ada di dalam istilah pasar bebas itu terus-menerus dikumandangkan, dan secara perlahan kita mengamininya. Salah satu doktrinnya adalah mengenai keharmonisan: bagaimana setiap pertentangan-pertentangan yang ada dalam sebuah ‘pasar’ akan terselesaikan begitu ‘sang tangan tak terlihat’ seperti turun dari khayangan dan mengambil …

Kapitalisme Digital dan Kerja Jurnalistik

Lapangan jurnalistik tengah berubah kini. Berubah menjadi sesuatu yang belum diketahui benar. Tapi, satu yang pasti, tuntutan bisnis yang melingkupi perkembangan teknologi digital menjadi pendorong kuat perubahan itu. Kajian Ross Tapsell, dalam Media Power in Indonesia, menunjukkan adanya perubahan konfigurasi perusahaan media arus utama ke arah oligarki dan kaitan para elitnya dalam relasi-relasi politik, seiring teknologi digital …

Absurditas Pasar Tenaga Kerja (1)

Beberapa pesan dari kawan masuk ke telefon genggam akhir-akhir ini. Isinya perihal pertanyaan tentang rencana selanjutnya setelah menyelesaikan kuliah selama 2,5 tahun terakhir. “Sudah mulai lamar-lamar?” “Jadi, mau ngelamar kemana sekarang?” “Kapan resign kalau begitu?” Begitu kurang lebih isi pesan-pesannya. Isi yang membuatku kadang tercenung. Pesan-pesan seperti itu kerap membawaku mengenang beragam hal; mengenang kembali kehidupan “kampus …